Senin, 22 Januari 2018

Peringatan akan Kematian

Selamat siang sobat semua... semoga sobat-sobat sehat selalu dalam lindungan Allah SWT. Kali saya ingin memposting untuk mengingatkan kita akan kematian.

Jadi sobat ku semua ingatlah bahwa Setiap yang berjiwa pasti mati, hanya soal waktu, kematian akan tiba pada setiap diri kita. Maka sering-seringlah kita mengingat akan kematian dan Coba kita bayangkan, betapa hebatnya guncangan saat  “Sakaratul-Maut” itu, jika rambut dan kuku saja dicabut terasa sakit, bayangkan bagaimana sakitnya jika yang dicabut itu nyawa? dan yang terbujur kaku itu adalah diri kita ?

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pada saat itu kita masih bisa melihat siapa saja yang menangisi kita, kita bisa melihat sahabat yang mentakziahi (berkunjung) pada kita. Tapi kita tidak bisa berdaya, tidak bisa bicara, tidak bisa bergerak. Kemudian kita dimandikan, bayangkan itu adalah diri kita, air yang mengguyur tubuh kita, yang selama ini kita mandi sendiri lalu dimandikan, dan kita menyaksikan siapa yang memandikan tersebut. Bersyukur kalau yang memandikan adalah anak-anak kita, sementara kita belum mengajarkan anak kita untuk itu. Kemudian kita dikafani, dishalatkan, digotong untuk dibawa kedalam lubang yang lebar sekitar lebih kurang 80cm dan panjang 2 meter itulah tempat kita yaitu “kubur”.

Rasulullah menjelaskan bahwasanya tidak ada yang mendengarnya kecuali malaikat dan hewan-hewan, manusia dan jin tidak bisa mendengarnya. Rasulullah memberitahu kepada diri kita, kalau yang dibawa itu adalah mayit shaleh, maka mayit shaleh itu berkata : “Ya Allah Percepatlah aku kerumahku..”, dia sudah melihat syurga, karena keshalehannya selama di dunia yang fana ini.

Tapi sebaliknya ketika mayit itu adalah mayit yang banyak berbuat syirik, koruptor, maksiat, perampok, penipu, pembunuh, perusak, penyihir, pemamer aurat dan lain-lainnya. Maka mayit itu berkata : “tolong berhenti, mau dibawa kemana aku… berhenti…”, meskipun tidak ada yang mendengarnya, dia terus dibawa hingga kedalam kubur, dia berteriak seperti itu karena dia sudah melihat betapa dirinya telah berlumuran dosa-dosa dan nerakalah tempatnya. Naudzubillah..!

Saudaraku, sungguh kita akan masuk ke dalam lubang galian 2 meter tersebut. Di saat itu kita masih melihat terakhir siapa yang mengeruk, mengadzani dan menutupi lubang kubur kita, mungkin itu keluarga kita dan sahabat-sahabat kita. Kemudian kita ditinggalkan sendiri, sepi..! Dalam kubur, daging dan tulang belulang hancur, malaikatpun akan bertanya satu persatu segala perbuatan kita di dunia, dan pada saat itu tidak ada yang menolong, tidak ada kekuasaan, tidak ada secuil harta, tidak ada keluarga, tidak ada pengawal, yang ada hanya gelap gulita.

Kita masih hidup, kita belum wafat, berarti Allah SWT sangat sayang kepada kita, Allah SWT memberi kesempatan kepada kita untuk Bertaubat. Inilah saatnya, saatnya kita bertaubat, saatnya berjanji berjanji untuk taat, saatnya untuk tidak lagi melakukan kemaksiatan dan kedzaliman, saatnya kita rendah diri dihadapan Allah rendah hati pada makhluk Allah, saatnya kita membahagiakan keluarga kita, orang tua kita, suami kita, istri kita, anak kita, cucu kita, Serta bergaullah dengan orang-orang shaleh.


Bagi orang-orang yang beriman, kematian bukanlah sekedar kematian yang memutuskan segala kegiatan ataupun terputus dari segala kehidupan. Sesungguhnya mereka yakin dan percaya akan adanya kehidupan yang kekal abadi setelah kematian. Didalam Al-Qur’an Allah SWT telah banyak menjelaskan tentang kematian atau hal-hal yang berkaitan dengan kematian.

Berikut ini ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kematian yang saya muat untuk jadi bahan referensi,renungan dan pertimbangan.

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan beragama Islam." – (QS.Ali Imran :102).


 وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ

 "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati, melainkan dengan ijin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." – (QS.Ali Imran:145).

 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
 "Tiap-tiap (tubuh) yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya, pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." – (QS.Ali Imran:185).

 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
 "Tiap-tiap (tubuh) yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." – (QS. Al-‘Ankabut :57).

 يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرَجُونَ
 "Dia mengeluarkan (menjadikan) yang hidup dari yang mati (ditiupkan-Nya ruh), dan mengeluarkan (menjadikan) yang mati dari yang hidup (diangkat-Nya ruh), dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)." – (QS.Ar-Rum:19)

 قُلْ لَنْ يَنْفَعَكُمُ الْفِرَارُ إِنْ فَرَرْتُمْ مِنَ الْمَوْتِ أَوِ الْقَتْلِ وَإِذًا لا تُمَتَّعُونَ إِلا قَلِيلا
 "Katakanlah: 'Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan, kecuali sebentar saja'." – (QS.Al-Ahzab:16)

 وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.
(QS.An-Nahl:61)

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS.Yaasin:12)


Semoga tulisan ini bisa memberikan renungan mendalam bagi kita untuk lebih ingat pada Allah SWT, dan semoga kita manjadi penghuni syurga. Amin !
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar